Sabtu, 27 November 2021

Kecerdikan Memilih Rute Hijrah

KECERDIKAN Kecerdikan Memilih Rute Hijrah Di sinilah dimulainya kisah yang paling cemerlang dan indah yang pernah dikenal manusia dalam sejarah pengejaran yang penuh bahaya, demi kebenaran, keyakinan dan iman. Sebelum itu Abu Bakr memang sudah menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaannya kepada Abdullah b. Uraiqiz sampai nanti tiba waktunya diperlukan. Tatkala kedua orang itu sudah siap-siap akan meninggalkan Mekah mereka sudah yakin sekali, bahwa Quraisy pasti akan membuntuti mereka. Oleh karena itu Muhammad memutuskan akan menempuh jalan lain dari yang biasa, Juga akan berangkat bukan pada waktu yang biasa. Pemuda-pemuda yang sudah disiapkan Quraisy untuk membunuhnya malam itu sudah mengepung rumahnya, karena dikuatirkan ia akan lari. Pada malam akan hijrah itu pula Muhammad membisikkan kepada Ali b. Abi Talib supaya memakai mantelnya yang hijau dari Hadzramaut dan supaya berbaring di tempat tidurnya. Dimintanya supaya sepeninggalnya nanti ia tinggal dulu di Mekah menyelesaikan barang-barang amanat orang yang dititipkan kepadanya. Dalam pada itu pemuda-pemuda yang sudah disiapkan Quraisy, dari sebuah celah mengintip ke tempat tidur Nabi. Mereka melihat ada sesosok tubuh di tempat tidur itu dan merekapun puas bahwa dia belum lari. Tetapi, menjelang larut malam waktu itu, dengan tidak setahu mereka Muhammad sudah keluar menuju ke rumah Abu Bakr. Kedua orang itu kemudian keluar dari jendela pintu belakang, dan terus bertolak ke arah selatan menuju gua Thaur. Bahwa tujuan kedua orang itu melalui jalan sebelah kanan adalah di luar dugaan. (Siroh Muhammad Husain Haikal) Kecerdikan Menghapus Jejak di Padang Pasir Rasulullah dan Abu Bakar Mereka berdua menuju ke sebuah gua di Gunung Thaur sebuah gunung di bawah Mekah - lalu masuk ke dalamnya. Abu Bakr meminta anaknya Abdullah supaya mendengar-dengarkan apa yang dikatakan orang tentang mereka itu siang hari, lalu sorenya supaya kembali membawakan berita yang terjadi hari itu. Sedang 'Amir b. Fuhaira supaya menggembalakan kambingnya siang hari dan diistirahatkan kembali bila sorenya ia kembali ke dalam gua. Ketika itu, bila hari sudah sore Asma, datang membawakan makanan yang cocok buat mereka ... Rasulullah s.a.w. tinggal dalam gua selama tiga hari tiga malam. Ketika ia menghilang Quraisy menyediakan seratus ekor unta bagi barangsiapa yang dapat mengembalikannya kepada mereka. Sedang Abdullah b. Abi Bakr siangnya berada di tengah-tengah Quraisy mendengarkan permufakatan mereka dan apa yang mereka percakapkan tentang Rasulullah s.aw. dan Abu Bakr, sorenya ia kembali dan menyampaikan berita itu kepada mereka. 'Amir b. Fuhaira - pembantu Abu Bakr - waktu itu menggembalakan ternaknya di tengah-tengah para gembala Mekah, sorenya kambing Abu Bakr itu diistirahatkan, lalu mereka memerah susu dan menyiapkan daging. Kalau paginya Abdullah b. Abi Bakr bertolak dari tempat itu ke Mekah, 'Amir b. Fuhaira mengikuti jejaknya dengan membawa kambing supaya jejak itu terhapus. Sesudah berlalu tiga hari dan orangpun mulai tenang, aman mereka, orang yang disewa datang membawa unta kedua orang itu serta untanya sendiri. Demikian Ibn Hisyam menerangkan. (Siroh Muhammad Husain Haikal) Kecerdikan Intel “Dari mana?” Disebutkan di dalam buku-buku Sirah, bahwa ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam, turun di dekat badr, beliau bersama seorang sahabatnya naik unta dan bertemu dengan seorang tua (syaikh) dari Arab, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bertanya kepadanya tentang pasukan Quraisy dan Muhammad beserta para sahabatnya. Orang tua itu bertanya :“ Aku tidak akan menyampaikan berita kepada kalian berdua sebelum kalian menjelaskan kepadaku siapa kalian berdua ini ?“ Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam berkata ;“Kami akan menjelaskan setelah anda memberikan berita kepada kami.“ Orang tua itu menyahut :“Apakah ini ditukar dengan itu?“ Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam . „Ya“. Kemudian orang tua itu menjelaskan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam apa yang diketahuinya tentang kaum Musyrikin dan tentang Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam beserta para sahabatnya . Setelah selesai menjelaskan , orang tua itu bertanya,“ Sekarang siapakah kalian berdua ini ?“ Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam menjawab :“(Minal Maa’) Kami dari air.“ Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam meninggalkannya. Akhirnya orang tua itu bertanya-tanya :“Dari air mana ?“ Apakah dari air Iraq?“(Siroh Al Buthy) Intel badar Ketika Quraisy mengirimkan pasukannya untuk memerangi kaum Muslimin di Badar, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengutus Ali bin Abi Thalib r.a, Zubair bin Awwam r.a, Sa`ad bin Abi Waqqash r.a dan Basbas bin Amir r.a untuk mencari berbagai berita kaum Musyrikin di mata air, sehingga mereka mendapati sejumlah petugas urusan persediaan air lalu mereka menangkap dan membawa dua orang diantaranya ke kamp kaum Muslimin untuk di interogasi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam sendiri yang menginterogasi kedua orang tersebut sehingga berhasil mendapatkan sejumlah informasi akurat tentang Qurisy baik menyangkut jumlah, peralatan ataupun para pemimpin mereka. Diantara interogasi tersebut adalah : Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam : Berapa jumlah mereka ? Kedua orang Qurais : Banyak Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam : Apa perlengkapan mereka ? Kedua orang Quraisy : Kami tidak tahu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam : Berapa ekor unta yang mereka sembelih setiap hari ? Kedua orang Quraisy : Kadang sehari sembilan ekor dan kadang sepuluh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam : Mereka antara Sembilan ratus dan seribu orang. Siapa saja para pemimpin Quraisy yang ikut ? Kedua orang Quraisy : Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, Abu Al Bukhturi bin Hisyam dan lima belas tokoh Quraisy lainnya Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menghadap kepada para sahabatnya seraya berkata “Mekkah telah melemparkan jantung hatinya kepada kalian” Memata-matai Pasukan Musyrikin Setiba di Badar, Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib, seraya berkata,”Pergilah dan buntutilah pasukan musyrikin dan lihatlah apa yang mereka lakukan? Apa yang mereka inginkan? Jika mereka menuntun kuda dan menunggang unta, maka mereka ingin pulang ke Mekah, namun jika mereka menunggang kuda dan menuntun unta, maka mereka ingin menyerbu Madinah, demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, jika mereka ingin menyerbu Madinah maka aku akan menghadang mereka di sana, lalu aku akan memerangi mereka.” Ali berkata,”Aku pun pergi membuntuti mereka dan mengawasi apa yang mereka lakukan, mereka ternyata menggiring kuda dan menunggangi unta dan bergerak ke arah Mekah.” (Sirah Shafiyyurahman Al Mubarakfury) Kecerdikan Penempatan Posisi Pemanah Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersama para sahabatnya jumlah mereka tidak lebih dari tujuh ratus tentara mengambil posisi di sebuah dataran di lereng gunung Uhud dan membentengi diri di balik gunung itu, menghadap ke arah Madinah. Beliau menempatkan lima puluh pasukan pemanah di atas bukit yang terletak di belakang kaum Muslimin itu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menunjuk Abdullah bin Jubair sebagai pimpinan pasukan pemanah. Kepada pasukan pemanah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam berpesan : ”Berjagalah di tempat kalian ini dan lindungilah pasukan kita dari belakang. Bila kalian melihat pasukan kita berhasil mendesak dan menjarah musuh, janganlah sekali-kali kalian turut serta menjarah. Demikian pula andai kalian melihat pasukan kita banyak yang gugur, janganlah kalian bergerak membantu.“ (Siroh Al Buthy)

Doa Malam Nifsu syaban

 اَللَٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لَا يُمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ * يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْاِنْعَامِ * لَاۤ اِلٰهَ اِل...