Sabtu, 27 November 2021
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dan Keluarga
RASULULLAH Salallahu Alaihi Wassalam Sayang Putra-Putri
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dan Keluarga
Ahlul Bait Rasulullah
Dari Yazid bin Hayyan, dia berkata, "Pada suatu hari, saya pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam, 'Hai Zaid, sesungguhnya kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kamu pernah melihat Rasulullah. Kamu pernah mendengar sabda beliau. Kamu pernah bertempur menyertai beliau. Dan kamu pun pernah shalat jama'ah bersama beliau. Sungguh kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak. Oleh karena itu hai Zaid, sampaikanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam!' Zaid bin Arqam berkata, "Hai kemenakanku, demi Allah sesungguhnya aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa sebagian dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Oleh karena itu, apa yang bisa aku sampaikan, maka terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan, maka janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya." Kemudian Zaid bin Arqam meneruskan perkataannya, "Pada suatu ketika, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam berdiri dan berpidato di suatu tempat air yang di sebut Khumm yang terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan serta berkata, "Ketahuilah hai saudara-saudara bahwasanya aku adalah manusia biasa seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku, malaikat pencabut nyawa, akan datang kepadaku dan aku pun siap menyambutnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dua hal yang berat kepada kalian, yaitu: Pertama, Al-Qur'an yang berisi petunjuk dan cahaya. Oleh karena itu, laksanakanlah isi Al Qur'an dan peganglah. Sepertinya Rasulullah sangat mendorong dan menghimbau pengamalan Al Qur'an. Kedua, keluargaku. Aku ingatkan kepada kalian semua agar berpedoman kepada hukum Allah dalam memperlakukan keluargaku." {Beliau ucapkan sebanyak tiga kali} Husain bertanya kepada Zaid bin Arqam, "Hai Zaid, sebenarnya siapakah ahlul bait {keluarga} Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau itu adalah ahlul bait {keluarga}nya?" Zaid bin Arqam berkata, "Istri-istri beliau adalah ahlul baitnya. Tetapi ahlul bait beliau yang dimaksud adalah orang yang diharamkan untuk menerima zakat sepeninggalan beliau." Husain bertanya, "Siapakah mereka itu?" Zaid bin Arqam menjawab, "Mereka dalah keluarga Ali, keluarga Aqil, keluarga Ja'far, dan keluarga Abbas." Husain bertanya, "Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima zakat?" Zaid bin Arqam menjawab, "Ya." (HR. Muslim)
Menciumi Ibrahim
Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu ia berkata: "Rasulullah pernah membawa putra beliau bernama Ibrahim, kemu-dian mengecup dan menciumnya." (HR. Al-Bukhari)
Memeluk Anak
Dari Anas bin Malik, dia berkata,”aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih menyayangi keluarga selain dari Rasulullah. Putra beliau, Ibrahim disusui di pinggiran Madinah. Beliau biasa pergi menjenguknya dan kamipun ikut pergi bersama beliau. Saat tiba beliau masuk rumah, lalu merengkuh Ibrahim dalam gendongan sambil memeluknya. Setelah itu beliau kembali lagi ke Mekah. Amr berkata,”Ketika Ibrahim meninggal, beliau bersabda,”Sesungguhnya Ibrahim adalah putraku. Dia meninggal dunia saat menyusu. Dia memiliki dua wanita yang menyusuinya, yang akan menyempurnakan susuannya di syurga.” (HR. Muslim)
Memandikan Putrinya
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il berkata, telah menceritakan kepada kami Khalid dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka saat memandikan puterinya: "Hendaklah kalian mulai dari yang sebelah kanan dan anggota wudlunya." (HR. Bukhari)
Menyambut kedatangan Fatimah
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha ia berkata: "Pada suatu hari kami, para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, berada di sisi beliau. Lalu datanglah Fathimah radhiyallahu 'anha kepada beliau dengan berjalan kaki. Gaya berjalannya sangat mirip dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, beliau memberikan ucapan selamat untuknya, beliau berkata: "Selamat datang wahai putriku." Kemudian beliau tempatkan ia di sebelah kanan atau kiri beliau."(HR. Muslim)
Menangis Ketika Ibrahim Wafat
Dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Kami bersama Rasulullah Shallallahu' alaihi wasallam mendatangi Abu Saif Al Qaiyn yang (isterinya) telah mengasuh dan menyusui Ibrahim 'alaihissalam (putra Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengambil Ibrahim dan menciumnya. Kemudian setelah itu pada kesempatan yang lain kami mengunjunginya sedangkan Ibrahim telah meninggal. Hal ini menyebabkan kedua mata Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berlinang air mata. Lalu berkatalah 'Abdurrahman bin 'Auf radliallahu 'anhu kepada Beliau: "Mengapa anda menangis, wahai Rasulullah?". Beliau menjawab: "Wahai Ibnu 'Auf, sesungguhnya ini adalah rahmat (tangisan kasih sayang) ". Beliau lalu melanjutkan dengan kalimat yang lain dan bersabda: "Kedua mata boleh mencucurkan air mata, hati boleh bersedih, hanya kita tidaklah mengatakan kecuali apa yang diridhai oleh Rabb kita. Dan kami dengan perpisahan ini wahai Ibrahim pastilah bersedih". Dan diriwayatkan oleh Musa dari Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. (HR. Bukhari)
Kesedihan Ketika Putri wafat
Ibnu abbas ra bercerita bahwa suatu saat Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mendatangi salah stu putrinya yang saat itu sedang berada di pasar. Nabi lalu memegaangnya lalu meletakkaannya di pangkuan beliau. Tak berapa lama, putri beliau meninggal dunia. Melihat itu, kedua mata Nabi meneteskan air mata. Ummu aiman juga menngis melihat nabi menangis. Ada yangberkata pada Ummu aiman,”Apakah kamu pantas menangis di hadapan Rasulullah?”. Ummu Aiman berkata, “tidakka aku boleh menangis sementara Rasulullah sedang menangis?” Rasulullah lalu bersabda, “Aku sesungguhnya tidak menangis. Ini adalah kasih sayang. Seorang mukmin nafasnya keluar di antara kedua sisinya dan saat itu ia sedang memuji Allah azza wa jalla” (HR. An Nasa’i)
Menangis Di Pemakaman Ruqayah
Dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata,: "Kami menyaksikan pemakaman puteri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam." Dia (Anas bin Malik radliallahu 'anhu) berkata,: "Dan saat itu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam duduk disisi liang lahad. Dia (Anas bin Malik radliallahu 'anhu) berkata,: Lalu aku melihat kedua mata Beliau mengucurkan air mata". Dia (Anas bin Malik radliallahu 'anhu) berkata,: Maka Beliau bertanya: "Siapakah diantara kalian yang malam tadi tidak berhubungan (dengan isterinya)?". Berkata Abu Tholhah: "Aku". Beliau berkata,: "Turunlah engkau ke lahad!". Dia (Anas bin Malik radliallahu 'anhu) berkata,: "Maka Beliaupun ikut turun kedalam kuburnya". (HR. Bukhari)
Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah Yang Minta Pembantu
Fathimah radhiyallahu 'anha pernah datang menemui beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengadukan tangannya yang lecet karena mengadon tepung, ia meminta seorang pelayan kepada beliau. Namun Fatihmah radhiyallahu 'anha tidak bertemu dengan beliau. Fathimah radhiyallahu 'anha melaporkan kedatangannya kepada 'Aisyah radhiyallah 'anha. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali, 'Aisyah radhiyallahu 'anha mengabarkan perihal kedatangan Fathimah radhiyallahu 'anha. 'Ali radhiyallahu 'anhu menuturkannya kepada kita: Beliau shallallahu 'alaihi wasallam lalu datang menemui kami berdua saat kami sudah berbaring di atas dipan. Ketika beliau datang, kamipun segera bangkit. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tetaplah di tempat kamu!" beliaupun mendekat lalu duduk di antara kami berdua hingga aku dapat merasa-kan sejuk kedua telapak kaki beliau di dadaku. Beliau bersabda: "Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik bagi kamu berdua daripada seorang pelayan?" Apabila kamu hendak tidur, bacalah takbir (Allahu Akbar) tiga puluh empat kali, tasbih (Subhaa-nallaah) tiga puluh tiga kali, dan tahmid (Alham-dulillahi) tiga puluh tiga kali. Sesungguhnya bacaan tersebut lebih baik bagimu daripada seorang pelayan." (HR. Al-Bukhari)
Rahasia Rasulullah dan Fatimah
Dari 'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; 'Fathimah datang dengan berjalan dan cara jalannya mirip seperti jalannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Marhaban (selamat datang) wahai putriku". Lalu beliau mempersilakan Fathimah duduk di samping kanan atau kiri beliau lalu beliau membicarakan suatu pembicaraan secara rahasia, dan Fathimah pun menangis. Aku bertanya kepadanya; mengapa kamu menangis?. Kemudian beliau pun kembali membicarakan suatu pembicaraan secara rahasia dengan Fathimah dan anehnya dia tertawa. Aku berkata; "Aku belum pernah melihat keadaan seseorang menangis lalu diiringi tertawa seperti hari ini". Aku pun bertanya kepadanya tentang apa yang telah dikatakan oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam, maka Fathimah berkata; "Aku tidak akan mau menceritakan pembicaraan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat". Di kemudian hari aku tanyakan lagi, maka Fathimah berkata; "Beliau bercerita kepadaku bahwa: "Jibril 'alaihis salam datang membacakan Al Qur'an satu kali dalam setiap satu tahun lalu dia 'alaihis salam menbacakan kepadaku dua kali untuk tahun ini dan aku tidak melihatnya melainkan sebagai isyarat bahwa ajalku sudah akan datang dan sesungguhnya kamu (Fathimah) adalah orang yang pertama yang akan menyusul aku diantara ahlu baitku". Maka aku menangis karenanya. Lalu beliau bersabda lagi: "Apakah kamu ridla akan menjadi penghulu para wanita surga atau penghulu para wanita mu'minin?". Maka aku menjadi tertawa karenanya". (HR. Bukhari)
Membangunkan Keluarga Untuk Shalat Malam
'Ali bin Abu Tholib radliallahu 'anhu menceritakan kepadanya bahwa pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membangunkan dia dan Fathimah putri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata: "Mengapa kalian tidak shalat malam? Maka aku (Ali) menjawab: "Wahai Rasulullah, jiwa-jiwa kami ada di tangan Allah, jika Dia menghendaki membangunkan kami pasti kami akan bangun juga". Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berpaling pergi ketika kami mengatakan seperti itu dan Beliau tidak berkata sepatah katapun. Kemudian aku mendengar ketika Beliau pergi sambil memukul pahanya berkata: "Memang manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (QS Al Kahfi: 54). (HR. Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dan Menantu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam Membebaskan Menantunya
Dari Aisyah, dia berkata: "Ketika penduduk Makkah mengutus untuk menebus keluarga mereka, Zainab pun datang untuk menebus Abu Al 'Ash (suaminya) dengan sejumlah harta (yaitu) kalungnya, yang berada pada Khadijah, maka dia diketemukan dengan Al Ash "Ketika Nabi mengetahui kejadian itu, beliau merasa iba sekali. Beliau kemudian berkata, "Sebaiknya kalian melepaskan tawanan yang dikehendaki wanita ini dan mengembalikan imbalan (tebusan) yang diberikannya?" Mereka menjawab, "Benar ya Rasulullah." Rasulullah pun membawa Al Ash dan berjanji kepadanya akan memperlancar urusan Zainab, maka Nabi mengutus Zaid bin Haritsah dan seseorang dari golongan Anshar, beliau bersabda, "Kalian berdua harus berada di lembah Ya'jij, sehingga Zainab melewati kalian berdua. Temani (bujuk) dia hingga kalian berdua bisa membawanya datang kepadaku. " (HR. Abu Daud)
Rasulullah Menghibur Menantu
Dari Sahal bin Sa'ad RA, dia berkata, "Pada suatu ketika, seorang keluarga Marwan diangkat menjadi pejabat di Madinah. Lalu orang tersebut memerintahkan Sahal bin Sa'ad untuk mencaci maki Ali bin Abu Thalib, tetapi Sahal malah menolak perintah tersebut." Pejabat itu berkata kepada Sahal, "Kalau kamu tidak mau, maka ucapkanlah, 'Semoga Allah melaknat Abu Turab.' Sahal menjawab, "Tidak ada nama julukan Ali bin Abu Thalib yang lebih ia sukai daripada julukan Abu Turab dan ia pun senang jika dipanggil dengan julukan tersebut." Pejabat itu balik bertanya, "Hai Sahal, beritahukanlah kepadaku bagaimana ceritanya hingga ia dijuluki Abu Turab?" Sahal berkata, "Pada suatu hari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam datang ke rumah Fatimah. Namun beliau tidak menjumpai Ali bin Abu Thalib di rumahnya. Kemudian Rasulullah bertanya, 'Dimanakah anak pamanmu?' Fatimah menjawab, "Sebenarnya antara saya dan dia ada sedikit permasalahan. Malah ia memarahi saya. Setelah itu, ia keluar rumah dan enggan beristirahat di sini." Akhirnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menyuruh seseorang untuk mencari Ali bin Abu Thalib, menantu Rasulullah sekaligus saudara sepupunya. Tak lama kemudian orang tersebut datang dan berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, Ali bin Abu Thalib sedang tidur di masjid." Setelah itu Rasulullah mendatangi Ali yang kala itu sedang tidur berbaring sementara kain selendangnya jatuh dari lambungnya hingga menempel ke tanah. Kemudian Rasulullah mengusapnya seraya berkata, "Bangunlah hai Abu Turab! Bangunlah hai Abu Turab!" (HR. Muslim)
Kemarahan Rasulullah Pada Ali
Al Miswar bin Makhramah berkata; "'Ali pernah meminang putri Abu Jahal lalu hal itu didengar oleh Fathimah. Maka Fathimah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Kaummu berkata bahwa baginda tidak marah demi putri baginda. Sekarang 'Ali hendak menikahi putri Abu Jahal". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan aku mendengar ketika beliau bersyahadat bersabda: "Hadirin, aku telah menikahkan Abu Al 'Ash bin ar-Rabi' lalu dia bercerita kepadaku dan membenarkan aku. Dan sesungguhnya Fathimah adalah bagian dari diriku dan sungguh aku tidak suka bila ada orang yang menyusahkannya. Demi Allah, tidak akan berkumpul putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan putri dari musuh Allah pada satu orang laki-laki". Maka 'Ali membatalkan pinangannya. Muhammad bin 'Amru bin Halhalah menambahkan dari Ibnu Syihab dari 'Ali bin Al Husain dari Miswar aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang beliau sebutkan kerabat beliau dari Bani 'Abdu Syams lalu beliau memujinya dalam hubungan kekerabatan yang baik tersebut. Beliau bersabda: "Dia membenarkan aku, berjanji kepadaku lalu memenuhi janjinya kepadaku".(HR. Bukhari)
Kontrakan & Kost Bu Yun Bumi Sari Natar, Lampung Selatan, Indonesia
Kontrakan & Kost Bu Yun Bumi Sari Natar, Lampung Selatan, Indonesia Lokasi Strategis Dekat dengan Jalan Raya ,Dekat dengan Sekolah Pend...

-
Nino Nurmadi , S.Kom Mengatasi Masalah Dengan Shalat by. ninonurmadi .com Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom Nino Nurmadi, S.Kom...
-
ninonurmadi .com, Allah SWT , Muhammad ﷺ , Nino Nurmadi , S.Kom By. www.ninonurmadi.com
-
Daripada Ummul Mu'minin , Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah saw.), beliau berkata, "(Pada suatu hari) Rasulullah saw. masuk ke ...