Sabtu, 27 November 2021

Tangisan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam

TANGIS RASULULLAH Salallahu Alaihi Wassalam Tangisan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam Sedikit Tertawa, Banyak Menangis Allâh Ta’ala berfirman yang artinya:“Dan demikian (pula) di antara manusia,binatang-binatangmelata dan binatang-binatang ternak,ada yang bermacam-macam warna (dan jenisnya).Sesungguhnya yang takut kepada Allâh di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah Ulama. Sesungguhnya Allâh Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (Qs Fâthir/35:28)Nabi MuhammadShallallâhu 'Alaihi Wasallambersabda:“Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. Anas bin Mâlik radhiyallâhu'anhu –perawi hadits ini- mengatakan,“Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para Sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan”. (HR. Muslim, no. 2359) Imam Nawawi rahimahullâhberkata,“Makna hadits ini, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan sama sekali melebihi apa yang telah aku lihat di dalam surga pada hari ini. Aku juga tidak pernah melihat keburukan melebihi apa yang telah aku lihat di dalam neraka pada hari ini. Seandainya kamu melihat apa yang telah aku lihat dan mengetahui apa yang telah aku ketahui, semua yang aku lihat hari ini dan sebelumnya, sungguh kamu pasti sangat takut, menjadi sedikit tertawa dan banyak menangis”. (Syarh Muslim, no. 2359) Menangis di Hajar Aswad Diriwayatkan bahwa ketika mencium Hajarul-Aswad Rasulullah menangis sangat lama sekali, selepas itu Rasulullah menoleh kesamping dan melihat Umar bin Khattab juga menangis. (mafhum hadits riwayat Ibnu Majah dalam bab Manasik). Suara Tangis rasulullah Diriwayatkan dari Tsabit Al-Bunaniy dari Muthorrif dari bapaknya berkata: Saya menjumpai Nabi Shalallahu’alaihi Wassallam sedang dalam keadaan shalat, terdengar dalam perut beliau Al-Aziz (seperti suara air yang mendidih dalam Mirjal yaitu bejana) maksudnya beliau sedang menangis. (HR Ahmad, An-Nasa-i dan Abu Dawud serta Al-Baihaqi.) Nasihat yang membuat menangis Dari Al Irbad bin Sariyah radhiyallahu ‘anhudia berkata, “Rasulullah telah menasehati kami dengan nasehat yang menyebabkan hati kami bergetar dan airmata kami bercucuran.” ( HR. Abu Daud) Wahyu ilmu pengetahuan Dari Ubaidullah bin Umair rahimahullah, suatu saat dia pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu’anha, “Kabarkanlah kepada kami tentang sesuatu yang pernah engkau lihat yang paling membuatmu kagum pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. Maka ‘Asiyah pun terdiam lalu mengatakan, “Pada suatu malam, beliau (nabi) berkata, ‘Wahai Aisyah, biarkanlah malam ini aku sendirian untuk beribadah kepada Rabbku.’ Maka aku katakan, ‘Demi Allah, sesungguhnya saya sangat senang dekat dengan anda. Namun saya juga merasa senang apa yang membuat anda senang.’ Aisyah menceritakan, ‘Kemudian beliau bangkit lalu bersuci dan kemudian mengerjakan shalat.’ Aisyah berkata, ‘Beliau terus menerus menangis sampai-sampai basahlah bagian depan pakaian beliau!’. Aisyah mengatakan, ‘Ketika beliau duduk [dalam shalat] maka beliau masih terus menangis sampai-sampai jenggotnya pun basah oleh air mata!’. Aisyah melanjutkan, ‘Kemudian beliau terus menangis sampai-sampai tanah [tempat beliau shalat] pun menjadi ikut basah [karena tetesan air mata]!”. Lalu datanglah Bilal untuk mengumandangkan adzan shalat (Subuh). Ketika dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis, Bilal pun berkata, ‘Wahai Rasulullah, anda menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang telah berlalu maupun yang akan datang?!’. Maka Nabi pun menjawab, ‘Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur?! Sesungguhnya tadi malam telah turun sebuah ayat kepadaku, sungguh celaka orang yang tidak membacanya dan tidak merenungi kandungannya! Yaitu ayat (yang artinya), “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi….dst sampai selesai” (QS. Ali Imran : 190).” (HR. Ibnu Hiban [2/386] dan selainnya. Disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih at-Targhib [1468] dan ash-Shahihah [68]). Surat Yang Membuat Beruban Abu Bakar Radhiallaahu anhu pernah bertanya: "Wahai Rasulullah , sungguh Anda telah beruban."Beliau menjawab: "Surat Hud, surat Al-Waqi'ah, surat Al-Mursalat, surat 'Amma yatasaa`aluun dan surat Idzasy Syamsu kuwwirat telah menyebabkan aku beruban." (HR. At-Tirmdzi) Ziarah Ke Makam Ibu Dari Abi Hurairah ra berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengunjungi kubur ibunya lalu beliau menangis dan membuat para shahabat yang lainpun menjadi menangis, dan beliau bersabda, ““Aku meminta izin kepada Rabbku untuk memintakan ampunan untuknya (Ibuku), tetapi aku tidak diizinkan. Kemudian aku meminta izin untuk menziarahi ke kuburnya dan Ia mengizinkannya. Maka berziarahlah ke kuburnya karena dapat mengingatkan pada kematian.” (Shahih Muslim). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam berziarah ke kuburan ibunya lalu menangis dan membuat menangis orang-orang yang ada di sekelilingnya (Sunan an-Nasa’i) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam Menangisi Sahabat Tangis nabi ketika Abu Thalib wafat Imam Ali as berkata, “Ketika aku mengabarkan meninggalnya Abu Thaalib –ayahku- kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallamw, beliau menangis dan bersabda, “Mandikanlah dia, lalu kafani dan kuburkanlah. Semoga Allah mengampuni dan merahmatinya.(Hadist Bukharidalam Shahihnya, kitab tafsir No. 4675 dan 4772, Muslim) Menangisi Utsman bin Mazh’un Utsman bin Mazh’unmerupakan salah seorang yang ikut dalam perang badar. Ia merupakan orang Muhajirin pertama yang meninggal di Madinah. Ketika ia meninggal, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam datang.Beliau memeluk jasad yang terbujur kaku itu.Ketika beliau mengangkat wajah, para sahabat itu dapat melihat bahwa beliau baru saja menangis.Beliau membungkukan badan lagi, kemudian mengangkat kepala.Para sahabat melihat air mata beliau mengalir. Beliau mencium Utsman kembali untuk ke tiga kalinya. Kemudian beliau mengangkat kepala sambil sesenggukan.Para sahabat mengerti bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menangis.Namun kemudian Rasulullah bersabda, “Apa – apan ini ! Ini adalah perbuatan setan.”Beliau memandang sekeliling beliau, ke arah para sahabat, lalu berkata, ” Beristighfarlah kalian.”Kemudian beliau melanjutkan, ” Utsman, semuanya telah lenyap. Engkau pergi dari dunia ini tanpa membawa dunia sedikitpun. “Ketika Khaulah binti Hakim, istri Utsman, memasuki ruangan, ia berkata, ” Selama, engkau masuk syurga , Suamiku. “Mendengar perkataan itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam memandangnya. Tampak sikap tidak suka pada wajah beliau. ” Bagaimana kamu tahu, dia masuk syurga ?”tanya beliau.“Rasulullah, ia prajuritmu, sahabatmu dan telah ikut dalam Perang Badar, “jawab Khaulah.“Hanya itu ? Meskipun aku seorang Nabi, aku tidak tahu nasibku kelak di akhirat, “sabda beliau.Para sahabat terharu melihat Utsman yang telah meninggal itu. Kaum wanita menangis. Umar bin Khathab menghardik mereka agar diam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, ” Perlahan, Umar.”Lanjut beliau, “Kaum wanita, janganlah kalian lakukan jeritan setan. Air mata yangmenetes adalah tanda adanya perasaan kasih. Sedangkan menampar pipi danmerobek pakaian adalah perbuatan setan.” (HR. ath – Thayalisi dari Ibnu Abbas ra). Sedih ketika Saad bin khaulah wafat Dari 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqash dari bapaknya radliallahu 'anhu berkata;Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah mengunjungiku pada hari Haji Wada' (perpisahan) saat sakitku sudah sangat parah, lalu aku berkata: " Sakitku sudah sangat parah (menjelang kematianku) dan aku banyak memiliki harta sedangkan tidak ada yang akan mewarisinya kecuali anak perempuanku. Bolehkah aku menyedekahkan sepertiga dari hartaku ini?. Beliau menjawab: "Tidak boleh". Aku katakan lagi: "Bagaimana kalau setengahnya?". Beliau menjawab: "Tidak boleh". Kemudian Beliau melanjutkan: "Sepertiga dan sepertiga itu sudah besar atau banyak. Sesungguhnya kamu bila meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan (kaya) itu lebih baik dari pada kamu meninggalkan mereka serba kekurangan sehingga nantinya mereka meminta-minta kepada manusia. Dan kamu tidaklah menginfaqkan suatu nafaqah yang hanya kamu hanya niatkan mencari ridha Allah kecuali kamu pasti diberi balasan pahala atasnya bahkan sekalipun nafkah yang kamu berikan untuk mulut isterimu". Lalu aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah aku diberi umur panjang setelah sahabat-sahabatku?. Beliau berkata,: "Tidaklah sekali-kali engkau diberi umur panjang lalu kamu beramal shalih melainkan akan bertambah derajat dan kemuliaanmu. Dan semoga kamu diberi umur panjang sehingga orang-orang dapat mengambil manfaat dari dirimu dan juga mungkin dapat mendatangkan madharat bagi kaum yang lain. Ya Allah sempurnakanlah pahala hijrah sahabat-sahabatku dan janganlah Engkau kembalikan mereka ke belakang". Namun Sa'ad bin Khaulah membuat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersedih karena dia akhirnya meningal dunia di Makkah. (HR. Bukhari) Menangisi Syuhada Ketika air mata Rasulullah menetes menangisi gugurnya para syuhada' tersebut, Sa'ad bin 'Ubadah Radhiallaahu anhu bertanya: "Wahai Rasulullah, Anda menangis?"Rasulullah menjawab: "Ini adalah rasa kasih sayang yang Allah Ta'ala letakkan di hati hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya hamba-hamba yang dikasihi Allah Ta'ala hanyalah hamba yang memiliki rasa kasih sayang." (HR. Al-Bukhari) Rasulullah Menangis Atas Syuhada Mu’tah Dari Anas radliallahu 'anhu, bahwasanyaNabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengumumkan kematian Zaid bin Haritsah, Ja'far bin Abi Thalib dan Abdullah bin Rawahah kepada para sahabat sebelum berita kematian mereka sampai. Nabi sabdakan: "Bendera perang diambil oleh Zaid, lantas ia gugur, kemudian Ja'far mengambil alih benderanya, ia pun gugur, lantas diambil alih oleh Abdullah bin Rawahah dan ia pun gugur -seraya kedua mata beliau berlinang-, lantas bendera diambil oleh "si pedang Allah", Khalid bin Al Walid hingga Allah membuka kemenangan bagi mereka. (HR. Bukhari) Dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwaNabi shallallahu 'alaihi wasallam berkabung (bersedih atas gugurnya) Ja'far dan Zaid sebelum datang berita tentang kesyahidan mereka dan kedua mata beliau menitikkan air mata". (HR. Bukhari) Berilah makan keluarga ja’far Asma' binti 'Umeis Radhiallaahu anha –istri Ja'far bin Abi Thalib- menuturkan: "Rasulullah datang menjengukku, beliau memanggil putra-putri Ja'far. Aku melihat beliau mencium mereka hingga menetes air mata beliau. Aku bertanya: "Wahai Rasu-lullah, apakah telah sampai kepadamu berita tentang Ja'far?" beliau menjawab: "Sudah, dia telah gugur pada hari ini!" Mendengar berita itu kamipun menangis. Kemudian beliau pergi sambil berkata: "Buatkanlah makanan bagi keluarga Ja'far, karena telah datang berita musibah yang memberatkan mereka." (HR. Ibnu Sa'ad, Tirmidzi dan Ibnu Majah) Tangis Saat Menjenguk Saad bin ubadah Dari Ibnu Umar ra. diriwayatkan bahwa ia berkata: “Saad bin Ubadah pernah sakit keras. Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam datang menjenguknya bersama Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqqash serta Abdullah bin Mas’ud radhiallaahu anhu. Ketika beliau masuk Saad sudah dikerubungi keluarganya, beliau lalu bertanya: “Apakah ia sudah tiada?” mereka menjawab: “Belum wahai Rasululloh. “Maka beliaupun menangis dan ketika orang-orang melihat Nabi menangis merekapun menangis. Beliau bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya Alloh itu tidak menyiksa karena tetesan air mata kesedihan hati, tetapi Allah hanya akan menyiksa karena ini, (beliau menunjuk kearah lidahnya) atau Allah akan mengampuninya.” (HR. Al-Bukhari) Menangisi Mushab Bin Umair Dari Ali , “Suatu hari kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah di masjid. Tiba-tiba muncul Mush’ab bin Umair . Tidak ada yang beliau pakai kecuali selimut hitam yang penuh tambalan. Ketika Nabi melihatnya, beliau menangis. Ia membandingkan ketika Mush’ab hidup berkecukupan dahulu dengan kondisinya sekarang. Lalu Rasulullah bersabda, ‘Bagaimana jika diantara kalian pada pagi hari sudah tersedia pakaian, juga di waktu petang lalu diletakkan dihadapannya hidangan lezat. Setelah itu, hidangan diangkat kembali. Lalu kalian tutupi rumah kalian seperti ka’bah yang ditutupi kain?” Para sahabat menjawab, ‘Wahai Rasulullah. Pada saat itu, kami lebih baik dari sekarang sebab bisa beribadah dengan tenang dan tidak sibuk mencari kebutuhan hidup.’ Rasulullah bersabda, ‘Tidak! Kalian saat ini lebih baik daripada saat itu.” (HR: At-Tirmidzi, 2476). Tangis Ahlus Suffah Dari Abu Hurairah , ketika turun ayat (An-Najm: 59-60), para Ahli Suffah (sahabat-sahabat Nabi yang tinggal di halaman masjid karena miskin dan tidak punya keluarga-pent) menangis hingga airmata mengalir di pipi mereka. Ketika Nabi mendengar isakan meeka, Nabi menangis bersama mereka, maka kamipun ikut menangis bersama Nabi (ket: Abu Hurairah termasuk Ahli Suffah). Lalu Nabi bersabda, “Tidak akan masuk Neraka orang yang menangis karena takut dalam (melakukan) maksiat, seandainya kalian tidak melakukan dosa, niscaya Allah akan datangkan kaum yang melakukannya (dosa-pent) sehingga mereka meminta ampun, lantas Allah mengampuni mereka.” (HR: Al-Baihaqi 1/489, no. 799 dan kitab Syu’ab al-Iman). Menangisi Syahidnya Hamzah Ibnu Mas’ud menceritakan,”Kami tidak pernah sekalipun melihat Rasulullah menangis dengan tangisan yang melebihi tangisan beliau terhadap Hamzah bin Abdul Muthalib, beliau meletakkannya di arah kiblat, berdiri di sisi jenazahnya lalu menangis hingga terisak-isak.” (HR. Ibnu Syadzan)

Doa Malam Nifsu syaban

 اَللَٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لَا يُمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ * يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْاِنْعَامِ * لَاۤ اِلٰهَ اِل...